Indonesia adalah sebuah negara hukum yang berbentuk kesatuan dengan pemerintahan berbentuk republik dan sistem pemerintahan presidensial dengan sifat parlementer. Indonesia tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan melainkan pembagian kekuasaan. Walaupun ± 90% penduduknya beragama islam, Indonesia bukanlah sebuah negara islam.
Cabang eksekutif dipimpin oleh seorang
Presiden yang merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan yang
dibantu oleh seorang Wakil Presiden yang kedudukannya sebagai pembantu presiden
di atas para menteri yang juga pembantu presiden. Kekuasaan legislatif dibagi
di antara dua kamar di dalam Majelis
Permusyawaratan Rakyat/MPR yaitu, Dewan Perwakilan
Rakyat/DPR dan Dewan Perwakilan
Daerah/DPD. Cabang yudikatif terdiri dari Mahkamah Agung/MA
yang dan sebuah Mahkamah Konstitusi/MK
yang secara bersama-sama memegang kekuasaan kehakiman. Kekuasaan Inspektif
dikendalikan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan yang memiliki perwakilan disetiap Provinsi dan
Kabupaten/Kota diseluruh wilayah Republik Indonesia.
Proses politik mengisyaratkan harus
adanya kapabilitas sistem. Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk
menghadapi kenyataan dan tantangan. Pandangan mengenai keberhasilan dalam
menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakar politik. Ahli politik
zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal
abad ke-18 dan 19 melihat prestasi politik dikuru dari sudut moral. Sedangkan
pada masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi (performance
level) yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam masyarakat,
lingkungan luar masyarakat dan lingkungan internasional.
Beberapa pengamat politik memiliki
opini yang berbeda. Menurut pentolan partai democrat, Anas “politik sekarang
ini mempunyai perkembangan yang baik dan sangat cepat. Perkembangan akan lebih
baik dan damai bila semua elit politik hangat dari semua perbedaan yang ada
selama ini, terutama sikap ini perlu diwujudkan menjelang akan digelarnya
pemilu nanti.”
Sedangkan pendapat lain dari peneliti
kawakan Burhanudin yang mengacu hasil survey LSI bahwa perkembangan politik
yang ada saat ini menunjukkan angka prosentase yang bias dikatakan perkembangan
polotik cenderung tidak baik atau terpuruk.
Beberapa pengamat politik lain juga
menyampaikan bahwa penilaian keadaan politik yang tidak bagus di sekarang ini
dikarenakan kepercayaan masyarakat dari mulai sms, social media, media televise
dan banyak sumber informasi lainnya
Perkembangan informasi akan sangat
cepat diterima dan dinilai masyarakat dengan lebih baik di bandingkan keadaan
era sebelumnya. Masyarakat bisa menilai mana partai ataupun tokoh politik yang
harus diacungi jempol maupun yang mana mementingkan kepentingan pribadinya.
Para elit politik seharusnya menyadari
bahwa setiap langkahnya akan sangat mudah diperhatikan oleh masyarakat, untuk
itu sangat menjadi penting bila semua komponen politik harus berbenah diri dari
pimpinan maupun sistemnya bila mereka masih mau ada di hati masyarakat.
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan
dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan
merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif
dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah
mapan,dll.
Dampak kemiskinan
terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks, diantaranya:
- Penganguran
- Kekerasan
- Pendidikan
- Kesehatan
- Upaya pengetasan kemiskinan di indonesia
Ada tiga ciri kemiskinan yang menonjol di indonesia. Pertama,
banyak rumah tangga yang berada disekitar garis kemiskinan nasional, yang
setara dengan PPPAS$1,55-per hari, sehingga banyak penduduk yang meskipun tidak
tergolong miskin tetapi rentan terhadap kemiskinan. Kedua, ukuran kemiskinan
didasarkan pada pendapatan sehingga tidak mengambarkan batas kemiskinan yang
sebenarnya. Banyak orang yang tidak tergolong miskin dari segi pendapatan dapat
dikatagorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses terhadap pelayanan
dasar serta rendahnya indikator-indikator pembangunan pembangunan manusia.
Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah indonesia, perbedaan antar
daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di indonesia.
Tiga cara untuk membantu mengankat
diri dari kemiskinan adalah melalui pertumbuhan ekonomi, layanan masyarakat dan
pengeluaran pemerintah. Masing-masing cara tersebut menangani minimal satu dari
tiga ciri utama kemiskinan di indonesia, yaitu: kerentanan, sifat multy dimensi
dan keragaman antar daerah .
Kesimpulan
Politik
dan kemiskinan Indonesia merupakan masalah yang kompleks yang memerlukan
penangan lintas sektoral, lintas profesional dan lintas lembaga. Dan seharusnya pemerintah menyadari bahwa setiap langkahnya akan
sangat mudah diperhatikan oleh masyarakat, untuk itu sangat menjadi penting
bila pemerintah berbenah diri dari pimpinan maupun sistemnya bila mereka masih
mau ada di hati masyarakat.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
http://septianhputro.wordpress.com/2012/03/06/kemiskinan-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar